Green Fire Pointer

Jumat, 29 November 2013

Puisi Islam

 Islam adalah Agama yang damai dan Agama penyempurna dari agama-agama sebelumnya, apalagi kedamaian dan kesempurnaan agama Islam ini kita tuangkan dalam bentuk karya seni tulis yakni Puisi, karena akan memberi warna terhadap Agama Islam sendiri,
Okelah jangan banyak bicara kita langsung saja untuk melihat Puisi Islam dibawah ini.



Puisi Islam
Kumpulan Puisi Islam



SYAIR-SYAIR JIHAD



Apa untuk Jihad di Sana Ada yang Mencari Jalan ?

Bagi setiap musibah ada penghibur yang meringankannya

Tapi bagi yang menimpa Islam tiada penghiburnya

Sampai semua mihrob menangis padahal ia benda mati

Bahkan seluruh mimbar merintih sedangkan ia kayu jati

Seorang `Abid yang tunduk kepada Alloh lagi penuh kekhusyu`an

Sedang air mata dari kedua pipinya bercucuran

Kini masjid-masjid telah menjadi gereja di waktu maghrib

Tidak ada di dalamnya selain lonceng dan kayu salib

Itulah musibah melupakan apa yang telah lalu

Dan tidak mungkin lupa walau waktu telah lama berlalu…

Wahai para penunggang kuda yang kurus kelelahan

Seolah ia burung penyambar dalam bidang pacuan

Wahai para penyandang pedang India yang tajam

Seolah ia bara api di kegelapan malam yang kelam

Wahai orang-orang bercengkrama di belakang sungai karena gembira

Di negerinya mereka memiliki kejayaan dan kuasa…

Apa kalian telah mengetahui berita tentang Islam sekarang

Sungguh para pengendara telah berjalan dengan berita mereka

Sungguh banyak para tokoh meminta bantuan

Sedang mereka tawanan dan terbunuh

Namun tidak bergeming satupun manusia

Kenapa saling memutus dalam Islam di antara kalian

Sedang kalian wahai hamba-hamba Alloh adalah Saudara

Apa tidak ada jiwa-jiwa besar yang memiliki cita-cita

Apa terhadap kebaikan ini ada penolong dan pembela…

Hai orang-orang yang untuk membela suatu kaum telah terpecah banyak golongan

Yang karenanya mereka diserang kekafiran dan kedurjanaan

Kemarin mereka raja-raja di istana mereka

Sekarang dalam belenggu kekafiran mereka menjadi sahaya

Andai engkau melihat mereka bingung tiada penunjuk jalan

Berbagai pakaian kehinaan mereka telah rasakan

Andai engkau lihat tangisan mereka saat diperjual-belikan

Tentu engkau terperangah dan diliputi kepedihan…

Ya Robb, bayi dan sang ibu telah dipisahkan

Sebagaimana ruh telah dijauhkan dari badan

Sang puteri yang tak pernah dilihat matahari dengan terbuka

Seolah ia berlian dan batu permata

Kini digiring si bule sebagai budak seraya dihinakan

Matanya menangis dan hati penuh keheranan

Untuk seperti ini hati luluh karena kesedihan

Andai di hati ini ada Islam dan keimanan

Apa untuk Jihad disana ada yang mencari jalan…

Sungguh surga peristirahatan telah penuh dengan hiasan

Bidadari dan para pelayan telah menengok dari kamar-kamar

Mendapatkan kebaikan ini demi Alloh mereka para pendekar

Kemudian sholawat kepada Al-Mukhtar dari Alloh semoga di limpahkan

Sepanjang angin berhembus dan berguncang dahan pepohonan…

HANTARKAN AKU KE SANA….

Gejolak yang membuncah memenuhi dada ini…
Bersama asa yang rindu mendalam…
Dari hamba yang berlumur dosa dan kealpaan…
Berharap dapat bersua dengan-Mu…
Wahai Rabbul`alamiin…
Dengan taubat ku berharap…
Kuatkan jiwa ini mendatanginya…
Kokohkan langkah kaki ini menempuhnya…
Azzamkan niat ini dalam mencapainya…
Ikhlaskan hati ini menjalaninya…
Aku rindu…aku rindu…aku rindu…
Rindu berjumpa dengan-Mu dalam SYAHADAH…
Rindu bersua dengan-Mu dalam IMAN…
Rindu bersama-Mu dalam TAUHID…
Rindu indahnya hidup dalam naungan ridha-Mu…
Syari`at ISLAM…Daulah ISLAM…Khilafah ISLAM
Duhai Alloh yang tiada sekutu bagi-Mu…
Hantarkanlah kerinduanku ini…
Mudahkanlah…
Lapangkanlah…
Tuk raih cita-cita…
KEMULIAAN HIDUP DALAM ISLAM, ATAU
KESYAHIDAN DALAM PERJUANGAN
Aku berharap termasuk yang Kau hantarkan….
Ridhai dan kabulkanlah…
Amien ya Alloh, ya Rabbal`alamiin…

MUJAHIDAH DARI BUMI JIHAD



Aku Wanita Mujahidah Sejati…

Yang tercipta dari tulang rusuk lelaki yang berjihad..

Bilakah khan datang seorang peminang menghampiriku mengajak tuk berjihad..

Kelak ku akan pergi mendampinginya di bumi Jihad..

Aku selalu siap dengan semua syarat yang diajukannya..

cinta Allah, Rasul dan Jihad Fisabilillah

Aku rela berkelana mengembara dengannya lindungi Dienullah

Ikhlas menyebarkan dakwah ke penjuru bumi Allah

Tak mungkin ku pilih dirimu.. .bila dunia lebih kau damba…

Terlupa kampung halaman, sanak saudara bahkan harta yang terpendam..

Hidup terasing apa adanya.. asalkan di akhirat bahagia…

Bila aku setuju dan kaupun tidak meragukanku…

Bulat tekadku untuk menemanimu…

Aku Wanita mujahidah pilihan…

Yang mengalir di nadiku darah lelaki yang berjihad…

Bilakah khan datang menghampiriku seorang peminang yang penuh ketawadhu`an…

Kelak bersamanya kuarungi bahtera lautan jihad…

Andai tak siap bisa kau pilih…

Agar kelak batin, jiwa dan ragamu tak terusik,

terbebani dengan segala kemanjaanku, kegundahanku, kegelisahanku…

terlebih keluh kesahku…

Tak mungkin aku memilihmu…

bila yang fana lebih kau cinta…

Lupa akan kemilau dunia dan remangnya lampu kota…

lezatnya makanan dan lajunya makar durjana…

Sebab meninggalkan dakwah karena lebih mencintaimu…

dan menanggalkan pakaian taqwaku karena laranganmu…

Meniti jalan panjang di medan jihad…

Yang ada hanya darah dan airmata tertumpah…

serta debu yang beterbangan,

keringat luka dan kesyahidan pun terulang…

Jika masih ada ragu tertancap dihatimu…

Teguhkan `azzam`ku tuk lupa akan dirimu…

Aku wanita dari bumi Jihad…

Dengan sekeranjang semangat berangkat ke padang jihad…

Persiapkan bekal diri menanti pendamping hati, pelepas lelah serta kejenuhan…

tepiskan semua mimpi yang tak berarti…

Adakah yang siap mendamaikan Hati ??

Karena tak mungkin kulanjutkan perjalanan ini sendiri…

tanpa peneguh langkah kaki.. pendamping perjuangan…

Yang melepasku dengan selaksa do`a…

meraih syahid… tujuan utama…

Robbi… terdengar panggilanMu tuk meniti jalan ridhoMu…

Kuharapkan penolong dari hambaMu… menemani perjalanan ini.

PRINCE OF JIHAD

Aku
Apa gerangan yang dilakukan musuh pada diriku
Aku, sungguh surgaku ada di hatiku
Dan taman-taman yang indah ada di dadaku
Ia selalu terus ada tetap bersamaku
Dan selalu ikut kemana saja kepergianku
Tak seorangpun bisa merampasnya dariku
Aku, andai mereka sampai membunuhku
Maka itulah waktu khalwat bersama Tuhanku
Dan jika mereka berani membunuhku
Sungguh, itulah bentuk kesyahidan bagiku
Dan merekapun akan segera menyusul kepergianku
Dan jikalau mereka dari negeri ini mengugusurku
Maka ku anggap itulah bentuk wisataku
Aku adalah aku yang mengerti benar jalan hidupku
Aku takkan pernah peduli dengan orang yang mencelaku
Selagi Allah tetap ridha dan mencintaiku
Aku tahu bahwa thaghut tidak menyukaiku
Tapi itu tidak masalah selama aku ada di jalan Tuhanku
Dan mana mungkin syaitan menyukai ajaran Nabiku
Tauhid akan kujunjung di atas kepalaku
Dan Pancasila syirik kan ku injak dengan kakiku
Hukum ilahiy ku angkat tinggi dengan tanganku
Dan undang-undang kafir kan ku tebas dengan pedangku
Enyahlah hai hamba thaghut, kalian adalah musuh abadiku
Dan aku adalah musuhmu sepanjang hidupku
Bila kalian ragu dengan ajaran tauhidku
Dan merasa benar dengan ajaran musuh Tuhanku
Mari kita mati bersama !  kamu dan aku..

YA MUJAHID



Ya mujahid ……

sungguh apabila maut berjumpa dengan engkau

akan lari pucat pasi dan mencari jalan untk kembali

sambil melarikan diri kmatian takut dengan engkau

ya mujahid……

engkau selalu mencintainya dimanapun engkau berada

tiadalah engkau berlambat lambat darinya ataupun maju mendahuluimu

maka engkau dapati celaan dalam mencintainya amatlah nikmat

terasa senang mengingtnya maka biarkan celaan mencela engkau

ya mujahid……

engkau tegak berdiri dan tak ada keraguan dalam kematian bagi orang yg tegak berdiri

seolah olah engkau berada dipelupuk sang maut yg tengah tertidur

lewat padamu para perwira yg tengah luka dan cedera sementara wajahmu tetap putih berseri;

mulutmu tetap tersungging senyum

ya mujahid……

adakah raja itu memiliki daging di atas meja hidangan

apabila pedang-pedangmu masih kehausan dah burung burung masih kelaparan

sampai aku kembali pena penaku mengatakan padaku

kemulian itu milik pedang bukan milik pena

ya mujahid……

andai aku masih diberi umur , akan kujadikan perang sebagai ibu

tombak sebagai saudara dan pedang sebagai bapak

dengan rambut kusut masai terseyum meyongsong kematian

hingga seolah-olah ia mempunyai keinginan dalam kematian nya

berjalan cepat,, cepat,,jangan sampai terlambat

hingga hampir hampir ringkikan kuda melemparku dari pelananya

lantaran gembira dan melonjak-lonjak menyongsong perang

ya mujahid……

semoga allah merihoimu semoga allah merahmatimu

hingga dalam seyummu yg indah

engkau ingin mengatakan pada kami

aku sudah menepati janjiku aku sudah menjual diriku

maka kapan giliranmu wahai saudara maka kapan giliranmu wahai saudara??

ZIONIST ? SALIBIS ? OUT !!

Belum kering tetesan darah saudaraku yang tumpah,
karena ulah tangan kotor anda
Belum berhenti tangis adikku ditinggal ibu tercinta,
Karena keconkakan tangan najis anda
Belum habis kepulan debu rumahku terhantam hancur,
Karena buldoser laknat milik anda
Belum reda teriakan takbir ayahku mempertahankan Izzatul Islamnya,
Karena paksaan dan propaganda dusta anda
Kami berjanji……..
Tidur anda tidak akan pernah nyenyak
Makan anda tidak akan pernah nikmat
Tiap tarikan nafas anda tidak akan pernah lega
Meski ruh-ruh kami menguap ke angkasa
Semangat jihad kami senantiasa mengganda
Menjadi syaithon pengganggu ketenangan anda
Hai…anda dajjal berwajah bush….dajjal berwajah blair….
Dajjal berseragam tentara sekutu…
Kami katakan…..
Anda tidak akan pernah merasakan kemenangan,
Anda akan menelan kehinaan dunia dan keburukan akhirat
Mengekor, menjadi bayang hitam setiap waktu
Hingga ALLOHU TA`ALA menurunkan azab pada anda dan teman-teman anda!!!

IZINKAN AKU BERCERITA TENTANGMU...!!!



Jangan pernah lelah wahai Mujahidku

Karena ku kan senantiasa dibelakangmu untuk mendukungmu

Jangan kau tengok ke belakang, lihatlah kedepan

Didepan ada musuhmu, musuh Tuhan kita

Jadikan mereka terhina dengan kekuatanmu

Janganlah ragu untuk melepaskan peluru dari selongsong senapanmu

Bidiklah tepat dijantungnya

Jadikan ia mati sia-sia, tak memberi kemenangan bagi sekutunya

Maju terus jangan pernah menyerah

Lepaskanlah duniamu

Karena sungguh dunia ini hina

Sesungguhnya disisi Tuhan kitalah sebenar-benarnya kebahagiaan

Ingatlah isteri-isteri akhiratmu menunggumu dengan penuh cinta

Mereka senantiasa mendendangkan syair kerinduan

Hanya untukmu, hanya untukmu

Disaat kau pulang dengan membawa kemenangan

Maka janganlah kau merasa puas hingga Allah memenangkan agama ini atau kau menemui syahid dimedan itu

Dua pilihan yang menguntungkan, bukan?

Siapakah yang tidak suka dengan perniagaan demikian?

Sungguh merugi bagi orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat

Bukankah kau tidak demikian?

Kau sering bercerita kepadaku tentang indahnya syurga

Dengan berbagai kenikmatan didalamnya

Dan akupun mendengarkan dengan seksama

Betapa indahnya jika kita termasuk penghuni didalamnya

Menuai keridhaan-Nya selamanya

Wahai Mujahidku…aku sering melihatmu bercucuran air mata

Dan seketika itu kau tersungkur bersujud

Memanjatkan sebuah do’a

Aku tak bisa mendengarnya karena suaramu tertahan oleh gejolak didadamu

Namun ku tau

Itu adalah gemuruh kerinduanmu padanNya

dan kau memohon untuk bisa membela saudara-saudaramu dari para Thagut kaum kuffar

mengembalikan izzah mereka

wahai Kekasihku…ku kan senantiasa berdoa untuk mu agar harapanmu terpenuhi

untuk bisa kembali ke medan pertempuran itu

sungguh aku ridha jika harus dua kali atau bahkan berulang kali ditinggal olehmu

meski kerinduanku belumlah pupus

meski sajadahku belumlah kering karena banyaknya air mata kerinduan mengharap hadirmu disisiku

meski hari-hariku kan kembali sepi oleh canda dan petuahmu

meski kau tak lagi mengimamiku shalat

meski kau tak akan menyakasikan kehadiran Mujahid kecilmu menghirup udara kehidupan

aku ridha, sungguh aku ridha

asalkan Rabb kita memperkenankan kita bersua dan berkumpul di JannahNya

untuk selamanya

Jika kita tak berjumpa kembali

Maka kan ku semai cintamu disyurga

Dalam istana takwa

senyumku mengembang jika ku membayangkannya (syurga)

namun ku tak bisa menyembunyikan rasa cemburuku pada bidadari bermata jeli

yang akan membagi kasihmu dengan ku

kecantikan mereka tiada tandingan

meski kau selalu menyanjungku tiap pagi dan malam hari

namun seperti yang kau tau aku adalah wanita pecemburu

jiaka rasa itu menyerang maka aku kan mengingat kata-katamu

“kecantikan bidadari memang tiada duanya namun wanita dunia lebih mulia dan tiada tandingannya karena mereka bersusah payah beribadah sewaktu didunia”

Dan seketika itu pula hatiku riang

Ahhh..kau selalu mengerti bagaimana caranya membuatku senang

Wahai pujaanku….tiada berita yang lebih kusukai selain berita tentang kesyahidanmu

Oleh karena itu janganlah berhenti untuk mengharap syahadah pada-Nya

Mudah-mudahan Allah melapangkan jalanmu menujuNya

Kau ingat bukan Rabb kita telah berfirman

“Barang siapa menolong agamanya maka dia akan menolongnya pula”

Yakinlah itu

Wahai kekasih hati….jangan pernah ragu untuk meninggalkanku kembali

Jangan fikirkan aku

Karena ku kan baik-baik saja

Ku kan setangguh isteri Handzalah

yang merelakan malam pengantinya

untuk memenuhi seruan-Nya

Kan kutopang hidupku tanpamu

Karena kini ku telah terbiasa

Kau yang mengajarkannya padaku, bukan?

Bukankah kita telah berkomitmen dari awal perjumpaan

dan saat ijab Kabul diucapkan

untuk mendirikan bangunan kasih kita diatas jalanNya

hingga syahid menjemput?

Kita tau perjumpaan didunia adalah sementara

Karenanya kita memohon perjumpaan yang kekal

Hingga kau dan aku tak terpisahkan lagi oleh ruang dan waktu

Allaahumma Amiin

Salam rinduku untuk mu selalu

‘Aisyah-mu



Apakah anda masih kurang dengan Puisi Islam diatas, silahkan Cari Puisi Islam di sebelah kanan, masih banyak Puisi-puisi Islam yang lainnya dan Kami ucapkan banyak terimakasih atas kunjungannya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar